Beranda Publikasi News & Press Release Nusantara Institute Gelar Acara Tahunan Bertajuk ‘Dialog Budaya dan Nusantara Academic Writing...

Nusantara Institute Gelar Acara Tahunan Bertajuk ‘Dialog Budaya dan Nusantara Academic Writing Award’

194
0

RADARSEMARANG.ID – Nusantara Academic Writing Award (NAWA) adalah penghargaan penulisan pascariset (post-research writing grant) untuk tesis dan disertasi bagi mahasiswa magister dan doktor di perguruan tinggi di Indonesia tentang topik-topik yang sesuai dengan visi, misi, dan platform lembaga Nusantara Institute, yaitu studi mengenai dunia pendidikan, kesenian, kebudayaan, dan keagamaan di Indonesia.

Program ini diadakan oleh Nusantara Institute sejak 2019 bekerja sama dengan Bakti BCA. Pada 2024, Bakti Pendidikan Djarum Foundation turut bergabung mensponsori program NAWA. Sejak 2019, tercatat ada 38 penerima penghargaan (awardee) NAWA dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia. Mereka dipilih melalui kompetisi nasional yang sangat ketat dengan melibatkan lebih dari 17 dewan juri setiap tahunnya yang terdiri dari para akademisi, guru besar, dan praktisi berkompeten.

Selain dinyatakan lolos seleksi berkas-berkas lamaran, para awardee juga harus lolos seleksi saat wawancara (melalui Zoom) oleh para dewan juri. Setiap tahun, Nusantara Institute menerima antara 150-200 pelamar program ini. Selain mendapatkan dana bantuan penulisan tesis/disertasi, para penerima award juga mendapatkan sertifikat penghargaan. Selain itu mereka juga dilibatkan dalam proyek-proyek yang diinisiasi oleh Nusantara Institute seperti webinar, penulisan buku bunga rampai, dan penulisan kolom-kolom di portal lembaga nusantarainstitute.

Dalam sambutannya, Sumanto Al Qurtuby, PhD, founder dan direktur Nusantara Institute sekaligus Ketua Dewan Juri NAWA, mengatakan bahwa program ini dimaksudkan untuk memberi dorongan atau stimulan bagi para akademisi dan intelektual muda yang sedang menyelesaikan penulisan tesis atau disertasi agar segera menyelesaikan studi magister/doktoral mereka.

Selain itu, program ini juga dimaksudkan untuk mendorong para ilmuwan muda agar lebih mencintai bangsa dan budaya Indonesia.

Sementara itu, Direktur BCA, Antonius Widodo Mulyono, mengapresiasi program NAWA sebagai bagian dari upaya untuk melestarikan dan memajukan kearifan lokal dan budaya Nusantara yang kaya melalui karya akademik ilmiah.

Program ini sangat penting karena Indonesia mempunyai banyak peninggalan tradisi dan budaya warisan para leluhur dan kerajaan tempo dulu yang perlu terus dipelajari, digali, dan dikaji melalui berbagai macam cara termasuk riset ilmiah dan penulisan tesis/disertasi.

Tahun 2024 ini ada tujuh penerima NAWA dari berbagai kampus di Indonesia. Mereka adalah Alvina Maghfiroh (Universitas Diponegoro) dengan judul tesis “Etnografi Komunikasi pada Tradisi Buka Luwur Pepunden Mbah Werni Kabupaten Jepara, Jawa Tengah.”

Ni’am Khurotul Asna (Universitas Islam Negeri Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung) dengan judul tesis “Kontekstualisasi Nilai-Nilai Pendidikan Islam Nusantara dalam Dinamisasi Tradisi Megengan Show di Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur.”

Yoggy Manu (Universitas Kristen Satya Wacana) dengan tesis berjudul “Menarikan Keindonesiaan dari Pinggir Selatan: Ritual Civil Religion dalam Tarian Kebalai di Rote Ndao, NTT.”

Fitri Nuraeni (Universitas Gadjah Mada) dengan judul tesis “Revitalisasi Batik Patron Ambarawa: Preservasi Warisan Budaya dan Penguatan Identitas Lokal.”

Jear Nenohai (Center for Religious and Cross-cultural Studies, UGM) dengan judul tesis “Dekolonialisasi Pendidikan Kepercayaan: Studi Kasus Pendidikan Kepercayaan Marapu di Sumba Timur.”

Puri Kurniasih (Institut Seni Indonesia Surakarta) dengan judul disertasi “Epistemologi Garin Nugroho dalam Film Kucumbu Tubuh Indahku.” Kiftiawati (Universitas Indonesia) dengan disertasi berjudul “Kontestasi Identitas Kultural Masyarakat Kutai Adat Lawas di Desa Tua Kedang Ipil, Kalimantan Timur.”

Acara ini dimeriahkan oleh penampilan dari grup Punakawan Semarang, Sanggar Tari Saraswati, dan Komunitas Diajeng Semarang pimpinan Maya Dewi, serta dihadiri sekitar 150 peserta undangan khusus dari berbagai kalangan seperti perguruan tinggi, ormas keagamaan, lembaga swadaya masyarakat, dan komunitas seni-budaya di Semarang dan sekitarnya.

Di antara para tokoh masyarakat yang hadir adalah Inge Setiawati (anggota Dewan Penasehat Nusantara Institute dan Komisaris BCA Syariah), Harjanto Halim (Ketua Komunitas Pecinan Semarang untuk Pariwisata), Prof. Dr. M. Muhsin Jamil (Wakil Rektor Bidang Akademik UIN Walisongo), Suwarno M Serad (mantan Chairman Supervisory Board Djarum Foundation), Felicia Hanitio (Deputi Direktur Bakti Pendidikan Djarum Foundation), Prof. Dr. Islah Gusmian (Direktur Pascasarjana UIN Raden Mas Said Surakarta), Dr. Indra Kertati (Dosen Untag Semarang), dan Dr. Ida Ayu Laksmita Sari (Dosen Sastra Jepang Universitas Udayana Denpasar). Acara ini ditutup dengan menyanyikan lagu “Gambang Semarang” secara bersama-sama. (mim/web/bas)

Sumber: https://radarsemarang.jawapos.com/edukasi/724920510/nusantara-institute-gelar-acara-tahunan-bertajuk-dialog-budaya-dan-nusantara-academic-writing-award?page=2

Nusantara Institute
Tim Redaksi

Nusantara Institute adalah lembaga yang didirikan oleh Yayasan Budaya Nusantara Indonesia yang berfokus di bidang studi, kajian, riset ilmiah, publikasi, scholarship, fellowship, dan pengembangan akademik tentang ke-Nusantara-an.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini