Dewan Eksekutif

Direktur

Dr. Sumanto Al Qurtuby adalah pengajar antropologi budaya di King Fahd University of Petroleum and Minerals. Sebelumnya ia pernah menjadi profesor tamu di University of Notre Dame (USA) dan Senior Fellow di National University of Singapore. Ia memperoleh gelar doktor (PhD) dari Boston Universtity di bidang antropologi. Selama menekuni karir akademik, ia pernah mendapat penghargaan penelitian dan fellowship dari berbagai lembaga dan kampus di sejumlah negara seperti National Science Foundation, Earhart Foundation, Kroc Institute for International Peace Studies, Institute for the Study of Muslim Societies and Civilization, Mennonite Central Committee, University of Oxford, Kyoto University, Global Ministries of the Netherlands, dll. Ia telah menulis lebih dari 40 buku, puluhan artikel ilmiah, dan ratusan esai populer, baik dalam Bahasa Indonesia maupun Bahasa Inggris, yang terbit di berbagai media, jurnal akademik, dan penerbit di dalam dan Luar Negeri. Di antara buku-bukunya, antara lain, Religious Violence and Conciliation in Indonesia (Routledge, 2016), Saudi Arabia and Indonesian Network: Education, Migration, and Islam (I.B. Tauris, 2019), Terrorism and Counterterrorism in Saudi Arabia and Indonesia (Palgrave Macmillan, 2022), dan Religious Resurgence in Southeast Asia (Eliva Press, 2023). Selebihnya silakan kunjungi https://sumantoalqurtuby.com/

Deputi Direktur

Bidang Studi Tradisi dan Budaya Nusantara

Dr. Izak Y. M. Lattu adalah Dekan Fakultas Teologi Universitas Kristen Satya Wacana. Ia juga pengajar di Center for Religious and Cross-Cultural Studies, Universitas Gadjah Mada. Minat akademik dan risetnya, antara lain, di bidang tradisi dan budaya, ritual dan simbol, relasi antaragama, dan sebagainya. Dr. Izak, dengan beasiswa dari Fulbright, memperoleh gelar doktor (PhD) dari Graduate Theological Union yang berafiliasi dengan University of California, Berkeley, Amerika Serikat, dengan disertasi berjudul “Orality and Interreligious Relationships: The Role of Collective Memory in Christian-Muslim Engagements in Maluku, Indonesia.” Disertasi ini mendapatkan beasiswa pre-academic program di Harvard University. Beberapa tulisan Izak tentang budaya dan relasi lintas agama dimuat di Interreligious Insight Journal dan Journal of Asian and Asian American Theologies. Bukunya yang terakhir, Rethinking Interreligious Dialogue, diterbitkan oleh Brill. Selain sebagai dosen, Dr. Izak juga seorang pendeta di Gereja Protestan Maluku.

Deputi Direktur

Bidang Studi Agama dan Kepercayaan Nusantara

Dr. Tedi Kholiludin adalah akademisi dan peneliti di bidang sosial-keagamaan. Ia staf pengajar di Fakultas Agama Islam, Universitas Wahid Hasyim dan peneliti di Lembaga Studi Sosial dan Agama (eLSA), Semarang. Tedi memperoleh gelar sarjana Hukum Islam dari Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo dan doktor Sosiologi Agama dari Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) dengan disertasi berjudul “Pancasila dan Transformasi Religiositas Sipil di Indonesia.” Buku-buku yang pernah ia tulis, antara lain, Agama dan Pergeseran Representasi; Mengelola Toleransi dan Kebebasan Beragama; Sinar Damai dari Kota Atlas: Sejarah, Budaya dan Masyarakat Semarang;Jalan Sunyi Pewaris Tradisi;Sosiologi Agama: Pilihan Berteologi dalam Konteks Indonesia; Menjaga Tradisi di Garis Tepi; Bersarung Menatap Salib: Pandangan Muslim tentang Gereja, Kebangsaan dan Kemajemukan; Lebaran di Jawa: Tradisi, Simbol dan Memori; dan Pécinan di Pecinan: Santri, Tionghoa, dan Tuan Rumah Kebudayaan Bersama di Kota Semarang.

Deputi Direktur

Bidang Komunikasi dan Relasi Publik

Eliza Prabawa adalah seorang arsitek, interior designer, karateka, pegiat pengajian serta aktivis diskusi dan budaya Nusantara. Ia adalah alumnus Universitas Katolik Parahyangan dan City University of New York (Baruch College & Hunter College). Eliza adalah owner PT D&A Indonusa, sebuah perusahaan konsultan arsitektur dan interior; anggota Ikatan Arsitek Indonesia (IAI); dan anggota Arsitektur Hijau, yaitu kelompok arsitek yang bergerak dalam penelitian arsitektur vernakular (desa adat dan bangunan khas tradisional Nusantara). Eliza yang pernah lama bekerja di berbagai perusahaan, baik di Indonesia maupun di Amerika Serikat (baik sebagai arsitek, manajer, maupun konsultan), juga aktif di berbagai lembaga sosial-budaya dan forum diskusi ilmiah termasuk mengorganisir seminar dan pengajian untuk masyarakat akar rumput dan komunitas kebangsaan. Sebagai karateka, Eliza memiliki sertifikat DAN III dari Shinbukan Honbu (Jepang). Ia juga pengurus DPP GOKASI (Gojoryu Karate Indonesia).

Deputi Direktur

Bidang Pemberdayaan Perempuan

Ni Luh Putu Ary Pertami Djelantik dikenal luas sebagai designer sepatu ternama dari Bali yang produk-produknya dipakai oleh kalangan selebritis internasional seperti Julia Roberts, Paris Hilton, Uma Thurman, Tara Reid, Gisele Bundchen, dll. Perempuan yang akrab disapa Mbok Niluh ini adalah pendiri sekaligus direktur kreatif Niluh Djelantik, salah satu perusahaan dan brand sepatu terkenal di Indonesia (https://www.niluhdjelantik.com/). Tapi Mbok Niluh bukan hanya seorang pebisnis dan designer sepatu saja. Ia juga seorang dosen, trainer, aktivis sosial, pejuang adat, dan advokat hak-hak azasi perempuan. Mbok Niluh getol menyuarakan pentingnya kesetaraan gender dan pemberdayaan kaum perempuan Nusantara. Ia aktif memberikan advokasi dan training terhadap kaum perempuan, baik di bidang kewirausahaan maupun sosial-budaya. Karena kiprahnya, baik di dunia usaha maupun sosial-kemanusiaan, Mbok Niluh telah diwawancarai oleh berbagai jaringan televisi. Profilenya juga ditulis oleh berbagai media nasional dan internasional seperti Bloomberg, Getty Images International, Swa Magazine dll. Ia juga menerima berbagai penghargaan, antara lain, Designer and Brand of the Year (The Yak Magazine), Inspirative Woman (IDNTimes), Entrepreneurial Winning Women (Ernst & Young), Indonesia Rising Global Stars 2017 (Forbes), dan Scholar at Fortune (US State Department), dsb.

 

Deputi Direktur

Bidang Penyelenggaraan Event Budaya

Maya Dewi adalah pendiri Komunitas Diajeng Semarang (KDS) yang fokus di bidang pelestarian kebudayaan dan kesenian daerah seperti jarik, kebaya, batik, tari, dan lainnya. Pada tahun 2018, KDS pernah masuk rekor MURI sebagai penyelenggara acara 1000 Perempuan Berjarik di Semarang. Selain itu, KDS pernah membawakan misi edukasi budaya Nusantara ke Singapura (2019) dan Thailand (2023). Selain pendiri KDS, Maya Dewi yang juga seorang penari dan pemain drama juga aktif sebagai narasumber diskusi dan kegiatan budaya, penampil pertunjukan, perancang event, edukator budaya, juri event budaya, konsultan event budaya, dan lain-lain. Ia juga seorang novelis dan penulis buku (seperti Sentini: The Jamu Stories dan buku-buku antologi cerpen dan kumpulan esai). Kiprahnya di dunia kebudayaan mengantarkannya sebagai penerima sejumlah penghargaan seperti Wanita Inspiratif Jawa Tengah 2023.