Keberagama masyarakat dari segi suku, bahasa, hingga agama membuat Indonesia teridentifikasi sebagai negeri yang kaya akan budaya.
Kekayaan itu tentu perlu dijaga sehingga dapat lestari untuk generasi mendatang, mengingat budaya merupakan identitas bangsa.Berangkat dari situlah PT Bank Central Asia Tbk (BCA) bersama Nusantara Institute dan Nusantara Kita Foundation berkomitmen untuk terus mendukung berbagai kegiatan pelestarian budaya serta mendorong masyarakat untuk memiliki apresiasi dan penghormatan terhadap aspek kebudayaan lokal di Indonesia.
Komitmen tersebut diwujudkan melalui gelaran Dialog Budaya Nusantara serta memberikan penghargaan kepada para pemerhati, pelestari, dan pejuang budaya dari berbagai kalangan masyarakat yang turut merawat kebudayaan lokal di Indonesia, baik melalui tulisan maupun aktivitas lainnya. Pada 2020 ini, Dialog Budaya Nusantara mengangkat tema ‘Perempuan dan Budaya Nusantara’ yang karena pandemi covid-19 diadakan secara virtual.
Tema dialog kali ini membahas tentang peranan perempuan dalam menciptakan dan melestarikan kebudayaan Nusantara. Kata kebudayaan memiliki makna dan cakupan yang sangat luas.
“Setiap dari kita adalah agen budaya, tidak terkecuali para perempuan Indonesia. Agen budaya berperan dalam menciptakan, mempertahankan dan melestarikan kebudayaan di masyarakat. Kami percaya bahwa medium untuk melestarikan budaya juga variatif, mulai dari tingkat yang paling sederhana yaitu ibu kepada anaknya, pendidikan di sekolah, hingga institusi tinggi pengambil kebijakan politik, ekonomi, dan lainnya. Sayangnya, beberapa jalur kebudayaan ini masih didominasi oleh laki-laki dan cenderung mengesampingkan peran perempuan. Melalui kegiatan ini kesetaraan gender di Indonesia mendapat perhatian lebih dari kita,” kata Direktur BCA Lianawaty Suwono saat membuka webinar.
“Perempuan menjadi salah satu agen budaya yang memiliki peran sentral dan kontribusi besar dalam menciptakan sekaligus mempertahankan dan melestarikan produk-produk kebudayaan di masyarakat,” urai Direktur Nusantara Institute, Sumanto Al Qurtuby
Menurut United Nations Development Programme (UNDP) melalui laporannya bertajuk Human Development Report 2018, Indeks Ketimpangan Gender (Gender Inequality Index/GII) di Indonesia termasuk yang tertinggi di ASEAN. Indonesia tercatat di peringkat keempat setelah Kamboja, Laos, dan Myanmar. Angka ini menunjukkan bahwa perempuan masih mendapatkan perlakuan yang berbeda dengan laki-laki dalam memperoleh kesehatan, pendidikan, kesempatan berpolitik hingga memperoleh pekerjaan.
Lianawaty menambahkan, perempuan dan laki-laki sama-sama memiliki peran besar dalam kebudayaan. BCA juga telah berkomitmen untuk menerapkan kesetaraan gender di operasional perusahaan dengan memberikan kesempatan kepada siapapun tidak terkecuali perempuan untuk menempati posisi strategis dalam perusahaan. Sebagai informasi hingga Desember 2019, sebanyak 27,3% direktur BCA adalah perempuan, 55,3% kepala cabang BCA adalah perempuan, serta 63,8% pegawai yang mendapatkan promosi adalah perempuan.
Selain diskusi, ajang kali ini juga memberikan penghargaan kepada para pejuang budaya, baik akademisi maupun non-akademis, yang secara konsisten melestarikan budaya Nusantara. Penghargaan terbagi menjadi dua kategori yakni Nusantara Academic Award dan Waskita Nusantara Award.
Nusantara Academic Award adalah penghargaan untuk karya akademik hasil riset ilmiah seperti disertasi doktor dan tesis master yang membahas aneka ragam kebudayaan Nusantara. Adapun Waskita Nusantara Award adalah penghargaan non-akademik untuk para pelestari budaya Nusantara.
Berita ini pertama kali terbit di Media Indonesia dengan judul “Peran Penting Perempuan dalam Melestarikan Budaya Nusantara”