Salah satu fakta getir yang dialami Bangsa Indonesia dewasa ini adalah terjadinya proses marjinalisasi atas berbagai agama dan kepercayaan lokal Nusantara yang berlangsung cukup intens dan masif. Proses peminggiran itu bukan hanya terjadi melalui proses religius-kultural di level masyarakat bawah saja tetapi juga lewat proses politik di tingkat pemerintah dan negara. Dengan kata lain, marjinalisasi itu terjadi dari segala penjuru angin: baik di level state maupun society, baik melalui proses bottom up maupun top down. Kedua bentuk proses peminggiran ini memang sudah ada sejak dulu, terutama di era pemerintah Orde Baru (Orba), dan cenderung semakin gencar dan menguat pasca rontoknya rezim Orba, seiring dengan tumbuh dan merajalelanya berbagai kelompok agama konservatif, puritan, dan militan, khususnya di kalangan Islam dan Kristen, dua “agama misionaris” yang gigih mencari pengikut dan menyesatkan praktik-praktik ritual-keagamaan penganut agama dan kepercayaan lokal Nusantara. Buku ini (E-Book-Agama dan Kepercayaan Nusantara) membahas kompleksitas masalah ini. []