Perjumpaan secara damai (peaceful encounter) kebudayaan Tionghoa–Nusantara atau integrasi masyarakat Tionghoa–Nusantara sudah berlangsung selama berabad-abad. Kelak, rezim politik kolonial Belanda dan pemerintah Orde Baru melalui beragam program, aktivitas, dan kebijakan politik diskriminatif-segregatif berusaha melenyapkan “jejak budaya” bangsa Tionghoa di bumi Nusantara. Buku yang digagas oleh Nusantara Institute ini merupakan bagian dari upaya untuk merekam jejak sejarah dan kebudayaan bangsa Tionghoa di Nusantara yang tidak banyak disadari atau diketahui oleh masyarakat luas. Dokumentasi akademik jejak budaya bangsa Tionghoa di Nusantara ini sangat penting karena banyak fakta keanekaragaman tradisi dan budaya kontemporer bangsa Indonesia di berbagai bidang–dari kuliner dan busana hingga kesenian dan arsitektur bangunan dan bahkan keagamaan–yang sejatinya dipengaruhi oleh–atau diadaptasi dari–kebudayaan bangsa Tionghoa yang sudah lama eksis di Tanah Air (Sumanto Al Qurtuby, Pendiri dan Direktur Nusantara Institute)
PT Bank Central Asia, melalui Bakti BCA, menyambut gembira atas publikasi buku ini. Kami berkomitmen untuk terus mendukung berbagai program dan kegiatan penerbitan karya ilmiah-akademik, yang bertujuan untuk melestarikan kebudayaan lokal di Indonesia. Semoga buku ini bermanfaat bagi masyarakat luas serta turut memberi kontribusi positif bagi upaya pencerdasan anak bangsa dalam memahami warisan leluhur dan sejarahnya sendiri, khususnya tentang sejarah kebudayaan Tionghoa di Nusantara (Inge Setiawati, Executive Vice President, CSR BCA).
———————–
*Untuk pemesanan buku edisi cetak, silahkan kontak Whatsapp